Assalamualaikum dan Selamat Sejahtera
Marilah kita berselawat bersama-sama. Sempena 12 Rabiulawal 1444 iaitu 9 Oktober 2022 hari yang istimewa buat semua insan kerana lahirnya seorang manusia yang mulia Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi sendiri adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal (kalender Islam). Sebagai umat Islam, tentu saja kita semua wajib mengetahui tentang sejarah Nabi Muhammad SAW. Termasuk bagaimana kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW hingga beliau wafat.
Kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk dibaca atau didengarkan saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai contoh dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Kisah hidup Nabi Muhammad SAW memang penuh dengan hikmah.
Meskipun beliau adalah seorang Nabi dan Rasul pilihan Allah SWT, namun ternyata hidupnya tidak lantas selalu bahagia dan mudah. Nabi Muhammad SAW juga tetap menerima cobaan dan tantangan dalam berdakwah untuk menyebarkan agama Islam. Berikut ini sejarah Nabi Muhammad SAW sejak lahir hingga wafat yang menarik untuk diketahui.
Garis Keturunan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW mempunyai nama lengkap Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis keterunan beliau dengan Nabi Ismail as.
Sementara garis keturunan beliau dari sisi Ibunya adalah Muhammad bin Aminahbinti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dengan demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah dan ibu bertemu pada kakek beliau, yaitu Kilab.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Menurut pendapat yang paling kuat, Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin, malam 12 Rabiul Awwal di Makkah bertepatan dengan awal Tahun Gajah. Nabi Muhammad SAW dibesarkan di Makkah sebagai anak yatim, karena ayahnya, Abdullah wafat di Madinah dua bulan sebelum Nabi Muhammad SAW lahir.
Pada waktu itu ayah Nabi Muhammad sedang berdagang di Syam dan singgah di Madinah dalam keadaan sakit, kemudian wafat di rumah pamannya dari bani Najjar. Saat itu ayahnya tidak meninggalkan apa-apa kecuali 5 ekor unta dan sahaya perempuan.
No comments:
Post a Comment